Payah. Sekarang ini keadaannya lebih payah. Namun belum lagi terkeluar keluhan dari mulut aku. Apatah lagi merasa kesal.
Kepayahan ini bagaikan memberi kekuatan dan semangat baru untuk aku melakukan apa yang sepatutnya aku lakukan dari dahulu. Stabil buatkan aku hampir hilang apa yang aku perjuangkan itu.
Kepayahan yang aku lalui sekarang hampir sama dengan aku lalui 10 tahun dulu. Saat aku baru melangkah keluar dari tembok akademi. Hidup merempat demi untuk satu perjuangan dan cita-cita.
Hanya ketika itu, aku sendirian.
5 ulasan:
Teruskan perjuangan. Doa ttp ada utk anda wahai NamRon yg kental.
sabarlah... sabarlah... sabarlah
kita merasa benda yang sama jua
bersedia untuk berjuang. syabas
Berat mata 'membaca', berat lagi bahu memikul.
Meski tidak berpengalaman, saya boleh 'bayang' pedihnya. Barangkali lebih mudah diri sendiri tersiksa dari melihat yang tersayang terheret sama.
Namun, rezeki dari Allah. Dia ambil, Dia bagi. dan DIA tak pernah menzalimi hambanya yang tahu bersyukur.
Semoga tabah.
Doa.
Catat Ulasan